KENDAL, Jatengnet,com – Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Kendal, melakukan tes urine kepada puluhan santri Ponpes manbaul Hikmah secara acak, Selasa (8/2/2022) di SMP Manbaul Hikmah. Hal itu untuk mengetahui ada tidaknya peredaran narkotika di kalangan santri. Mereka juga mendapatkan sosialisasi terkait Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
Kepala SMP Manbaul Hikmah Rifqil Muslim mengatakan, bahwa tes urine dilakukan oleh BNNK Kendal kepada puluhan santri secara sampling random atau acak dengan pengambilan populasi dari kalangan santri dengan probabilitas yang sama. Sebanyak 75 santri baik putra dan putri yang menjalani tes urine. “Mereka diambil secara acak mulai dari SMP, SMK dan santri takhasus,” katanya.
Rifqil Muslim mengungkapkan, pelaksanaan tes urine ini untuk menunjukan secara tegas bahwa para santri tidak ada yang terjerat narkotika dan sekaligus untuk menuju launching Satuan Tugas (Satgas) Anti Narkoba Pondok Pesantren se Kabupaten Kendal yang nantinya bermuara pada Pondok Pesantren Bersih dari Narkoba (Ponpes Bersinar) yang akan diadakan dalam waktu dekat ini.
“InsyaAllah Ponpes Bersinar ini akan jadi yang pertama di Jawa Tengah dan bahkan di Indonesia yang akan dilaunching di PP Manbaul Hikmah pada 16 Februari, mendatang. Selama ini yang sudah ada adalah Desa Bersinar dan Sekolah Bersinar. Penyerahan sertifikatnya pada 17 Februari, mendatang di Solo bersama Presiden dan Badan Narkorika Nasional (BNN) RI,” ungkapnya.
Rifqil Muslim menyatakan, bahwa saat ini jumlah santri di PP Manbaul Hikmah ada sebanyak 900 santri. Padahal sebelum pandemi sempat mencapai seribuan. Imbas pandemi membuat tak sedikit dari kalangan santri di pesantren tersebut yang memilih untuk pulang dan tidak kembali lagi ke pesantren. Adapun pelaksanaan tes urine bagi santri yang dilakukan BNNK merupakan hal yang positif dan patut mendapatkan apresiasi.
“Tes urine ini menunjukkan santri benar-benar bersih dari narkoba. jadi jangan sampai salah kaprah dengan adanya kegiatan Pesantren Bersinar in justru mengklaim pondok itu tidak bersih dari narkoba. Justru tes urine Ini menjadi pembuktian bahwa pesantren sangat bersih dari narkoba,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten Kendal, Anna Setiyawati mengatakan, pelaksanaan tes urine di pondok pesantren ini sebagai bentuk nyata sinergisitas BNNK Kendal dengan Pemerintah Daerah Kendal bersama FKPP Kabupaten Kendal siap mewujudkan pondok Pesantren Bersinar. Pesantren Bersinar yang nantinya akan di launhing dalam waktu dekat ini merupakan yang kalipertamanya di Indonesia.
“Dengan dilaunchingnya Pesantren Bersinar ini nanti, Pesantren-Pesantren di Kendal punya komitmen tinggi mewujudkan lingkungan pesantren bersih dari narkoba,” katanya.
Anna Setiyawati mengungkapkan, untuk mewujudkan Pesantren Bersinar melalaui berbagai tahapan. Seperti tahapan adanya komitmen dari para pengasuh pondok pesantren untuk mewujudkan pesantren bebas narkoba juga dilakukan tes urine di kalangan santri dan sosialisasi P4GN. Kemudian melakukan diteksi dini bagi para santri agar menunjukkan bahwa lingkungan pesantren benar-benar bersih.
“Tahapan berikutnya bersama para santri memviralkan mars BNN di lingkungan pesantren untuk menyemangati semua warga pesantren,” ungkapnya.
Anna Setiyawati menjelaskan, jika dalam pelaksanaan tes urine santri ini ada yang terindikasi positif narkoba maka langkah yang dilakukan oleh BNNK Kendal adalah membentuk agen pemulihan yang tugasnya untuk menangani langkah awal yang harus dilakukan apabila ada santrinya yang positif narkoba.
“Tapi harapanya kita semua ini tidak ada yang positif. Karena komitmen bersama untuk melakukan diteksi dini secara bersama-sama. Tahun ini kita targetkan 130 Pesantren Bersinar. Pencananganya nanti akan dilakukan bersama bapak Bupati Kendal,” pungkasnya. (jan-17)