KENDAL, jatengnet.com – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kendal, Wynee Frederica, membagikan suplemen penambah darah di SMP 1 Kaliwungu, Kabupaten Kendal, kemarin.
Ganjar, mengatakan, suplemen penambah darah, bermanfaat bagi remaja putri yang beranjak remaja. Suplemen itu bisa mencegah anemia dan membantu meningkatkan stamina tubuh, sehingga tetap semangat dalam belajar.
‘’Remaja putri yang mulai menstruasi dan tumbuh remaja supaya mengonsumsi vitamin penambah darah dan dilakukan setiap minggu. Dengan langkah dini, remaja putri bisa menjadi seorang ibu yang lebih sehat,’’ kata dia.
Dia juga berpesan remaja putri agar tidak menikah muda atau menikah dini. Hal itu bisa berpengaruh terhadap pola tumbuh anak yang bakal dikandungnya. ‘’Kami terus mensosialisasikan untuk tidak menikah dini, sehingga bisa mendapatkan generasi muda yang sehat dan bisa mengurangi angka stunting di Jawa Tengah,’’ tambahnya.
Ganjar menyampaikan, upaya penurunan angka stunting di Jawa Tengah terus mengalami peningkatan. Apa yang dilakukan Pemkab Kendal cukup baik, yaitu dengan penerapan yang benar saat penimbangan anak di posyandu.
‘’Saat penimbangan di posyandu banyak yang melihat angka yang di sembunyikan. Namun, Pemkab Kendal, dengan integritas, bisa melihat kondisi riil yang sebenarnya di lapangan,’’ tutur dia.
Ia mengungkapkan, pada waktu menimbang bayi di posyandu, semua pakaian, termasuk popok dilepas. Dengan begitu bisa diketahui kondisi sebenarnya berat badan bayi. Pencegahan stunting bisa dilakukan sejak dini. Mulai dari usia pertumbuhan, sehingga ketika beranjak dewasa, memiliki tubuh yang sehat.
”Remaja putri yang kelak menjadi seorang ibu, perlu mendapatkan asupan gizi yang baik. Salah satunya diberi suplemen penambah darah,’’ ucapnya.
Ketua TP PKK , Wynne Frederica, menerangkan, pemberian tablet penambah darah kepada siswi SMP telah dilaksanakan secara rutin seminggu sekali. Pihaknya akan terus melakukan evaluasi untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Kendal. ‘’Salah satunya mencatat apa adanya saat penimbangan balita,’’ ujar Wynne.
Pemkab Kendal akan terus memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa stunting tidak sama dengan kemiskinan. Karena banyak ditemukan kasus stunting berasal dari keluarga yang berkecukupan. ‘’Pemahaman terkait penanganan stunting akan terus kita lakukan, termasuk pemenuhan gizi bisa dilakukan dengan cara yang sederhana,’’ pungkasnya. (jtn-21)