LCKI Jateng-Gerakan Pemuda Marhaenis Temui Bupati

JatengNews Pemerintahan Politik
0 0
Read Time:1 Minute, 39 Second

KENDAL – Belasan orang yang mengatasnamakan perwakilan Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) dan Gerakan Pemuda Marhaenis Kendal, menemui Bupati Kendal Mirna Annisa di Ruang Kerja Bupati, belum lama ini.
Mereka menemui bupati, terkait beredarnya rekaman percakapan atau pidato yang diduga suara salah satu calon bupati pada Pilkada Kendal 2020.

Dalam rekaman menyebut dan mengklaim bisa mengatur beberapa bantuan dari pemerintah seperti PKH, BST dan BPNT. ‘’Jika ada yang tidak memilh saya, nama kalian sebagai penerima bantuan akan kami coret dan akan kami ganti dengan nama lain,” terang Ketua LCKI Jateng Doni Sahroni menirukan suara yang ada direkaman tersebut.

Menurut dia, apa yang disampaikan oleh salah satu calon tersebut telah mencederai demokrasi yang telah terbangun dengan baik selama ini di Kabupaten Kendal. ‘’Kami ke sini, selain silaturahmi juga mengadu kepada bupati, terkait tersebarnya rekaman tersebut. Dengan harapan agar proses pilkada yang damai ini tidak tercederai,’’ ujar Doni Sahroni.

Perwakilan Gerakan Pemuda Marhaenis Kendal, Kelana Siwi mengatakan, rekaman yang beredar di masyarakat, membuat resah dan kekawatiran serta telah mengganggu kondusifitas Kabupaten Kendal. ‘’Calon bupati tersebut bisa mencoret dan mengganti nama penerima bantuan BST, PKH maupun BPNT yang tidak mendukungnya. Ini artinya, dia mengancam para calon pemilih,” kata Kelana.

Bupati Kendal Mirna Annisa mengucapkan terima kasih atas kehadiran dari perwakilan LCKI dan Gerakan Pemuda Marhaenis ini. Kedatangan mereka sebagai bentuk kepedulian masyarakat untuk mengawal Pillkada Kendal yang aman dan damai.

Namun, hal tersebut bukan menjadi kewenangan dari Pemkab Kendal, melainkan ke sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakumdu). ‘’Tapi ini masukan bagus dari masyarakat. Kami hanya bisa memfasilitasi pertemuan antara Bawaslu, KPU, Kesbangpol, Polres, pihak terkait dan panjenengan semua, agar permasalahan ini cepat selesai,’’ kata Mirna Annisa.

Meski demikian, Mirna mengaku jika terbukti ada ASN maupun kepala desa yang ikut bermain terkait penyaluran bantuan, pihaknya akan menurunkan Inspektorat dan akan menindak sesuai aturan. ‘’Tolong saya kasih bukti jika ada kepala desa atau ASN yang main-main dengan bantuan pemerintah tersebut. Laporkan kepada saya. Kalau perlu kita bikin group Whatsapp agar laporan segera kita tangani,’’ tegas Mirna. (mam-21)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *