Launching Nawa Caffe dan Buka Pelatihan Kecakapan Barista
KENDAL – Kiprah Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Bina Warga Pegandon, sebagai sebuah lembaga dibawah Pendidikan Non Formal (PNF) pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kendal, dalam memperluas kesempatan warga masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan mental untuk mengembangkan diri dan bekerja tak diragukan lagi. Pasalnya alumni pendidikan kecakapan wirausaha barista di lembaga pendidikan non formal tersebut 30 persen mampu berwirausaha. Bahkan ada pula dari lulusanya yang diterima kerja di kapal pesiar.
“Tahun ini pelatihan barista ke-3 dan diikuti 30 peserta. Peminatnya cukup banyak. Diera pandemi ini kami tak bisa mengakomodir semuanya. Sehingga dilakukan tes dan yang lulus bisa mengikuti pelatihan barista ini,” kata Ketua PKBM Bina Warga Pegandon, Maftukhin, saat launching Nawa Caffe PKBM Bina Warga Pegandon dan sekaligus pembukaan pelatihan kecakapan kewirausahaan barista, Senin (4/8) sore.
Tak hanya sajikan spesialis kopi rempah, Nawa Caffe yang jadi tempat magang bagi peserta pelatihan kecakapan wirausaha barista juga menjual jajanan yang dibuat oleh PKBM. Pembukaan pelatihan dan sekaligus launching dihadiri oleh anggota Komisi X DPR RI Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mujib Rohmat, Kepala Disdikbud Kendal Wahyu Yusuf Ahmadi, Camat Pegandon, forkompimcam, tokoh masyarakat hingga beberapa instansi yang selama ini bermitra dengan PKBM tersebut.
Maftukhin mengungkapkan, peserta pelatihan akan mengikuti pendidikan selama 120 hari. Peserta pelatihan dibagi menjadi tiga kelompok atau masing-masing kelompok terdiri dari 10 peserta. Hal ini dilakukan untuk mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.
“Jam belajarnya secara bergantian per kelompok. Jadi, tidak setiap hari masuk, karena untuk dalam kondisi pandemi covid-19, maka harus mengikuti protokol kesehatan,” ungkapnya.
Menurut Maftukhin tujuan dengan dibukanya nawa Caffe untuk menampung lulusan peserta pelatihan barista. Oleh karena itu rencananya akan dibuka lagi beberapa cabang Nawa Caffe di tempat lain.
“Nanti lulusannya akan dipekerjakan di caffe-cafee yang segera dibuka,” terangnya
Sementara itu anggota DPR RI, Mujib Rohmat mengatakan, sebagai anggota Komisi X yang membidangi pendidikan dan pariwisata, pihaknya akan mengupayakan bantuan stimulan permodalan bagi pelaku UMKM. Mujib menyarankan supaya unit usaha di PKBM dibentuk koperasi guna mempercepat mengumpulkan modal, sehingga usahanya bisa cepat berkembang.
“Saya sarankan supaya dibentuk koperasi, supaya modalnya cepat terkumpul, sehingga tidak perlu pinjam,” katanya.
Mujib mengungkapkan, pada masa pandemi Covid-19 yang paling terdampak adalah bidang pendidikan dan ekonomi. Di bidang ekonomi dampaknya sangat terasa, termasuk ekonomi kreatif, seperti di bidang pariwisata.
“Langkah yang diambil PKBM Bina Warga membuat tempat tongkrongan caffe ini bagus sekali. Sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan dan peluang bagi pelaku UMKM bisa ikut menjual produknya,” tandasnya.
Mujib meminta agar caffe-caffe di Kendal selalu menyediakan aneka kopi Kendal. Tujuannya supaya produk kopi Kendal semakin dikenal, sekaligus membantu para petani kopi di Kendal.
“Pesan saya cuman satu, produk kopi lokal Kendal bisa dijadikan menu utama,” pintanya.
Kepala Disdikbud Kendal, Wahyu Yusuf Ahmadi mengapresiasi PKBM Bina Warga Pegandon yang selalu kreatif, di antaranya dengan membuka usaha caffe. Harapannya apa yang dilakukan oleh PKBM Bina Warga Pegandon bisa menjadi peletup, semangat dan motivasi bagi PKBM lain.
“Dengan dibukanya usaha caffe otomatis akan membuka peluang usaha. Apa yang dilakukan PKBM ini sesuai dengan tujuan pendidikan kewirausahaan yaitu mendidik peserta supaya memiliki mental wirausaha, sehingga bisa mempunyai usaha yang bermanfaat untuk kelangsungan hidupnya,” harapnya. (*)