KENDAL – Menteri Sosial (Mensos) RI Juliari P Batubara menyatakan kesuksesan penyaluran bantuan sosial beras (BSB) tidak bisa dilepaskan dari peran pemerintah daerah. ‘’Penyaluran selesai dalam waktu kurang dari tiga bulan, bukan karena kehebatan kementerian. Semua itu tidak lepas dari baik dari kemensos, bulog, dan pemerintah daerah,’’ kata dia pada acara Penutupan Program BSB Tahap I dan II Tahun 2020 yang diselenggarakan di Gudang Bulog Sumberejo, Kaliwungu, Kendal, Selasa (3/11).
Dia menjelaskan, kegiatan itu menyalurkan bantuan yang terakhir kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di seluruh Indonesia. ‘’Total 45 ribu ton beras kami salurkan ke 10 juta keluarga di Indonesia. Khusus di Jawa Tengah 1.560.000 lebih keluarga yang menerima,’’ terangnya.
Program itu merupakan intruksi dari Presiden Republik Indonesia agar membantu masyarakat yang terdampak pandemi. Presiden berpesan selama pandemi, jangan sampai ada masyarakat yang kelaparan. ‘’Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas kerjasamanya dalam penyaluran bantuan beras tersebut,’’ ucap dia.
Pemerintah daerah baik kabupaten/kota maupun provinsi, selain memperhatikan pembangunan yang bersifat fisik, juga harus memperhatikan pembangunan yang bersifat pemberdayaan masyarakat. ‘’Hal itu supaya warga bisa mandiri secara ekonomi, sehingga ke depan tidak memerlukan bantuan dari pemerntah,’’ tutur Juliari.
Direktur DNR Logistik Jerry Tengker, mengatakan, kualitas beras seluruhnya dari Bulog yang mengadakan dan kualitasnya medium. ‘’Di Kendal penerima bantuan sebanyak 39.719 KPM dengan total beras 1.787.355 kg,’’ ucap dia. (jan-21)