SEMARANG, jatengnet.com – Tumbuh kembangnya pesantren di Indonesia khususnya Jateng, akhir-akhir ini sangat luar biasa.
Pendidikan keagamaan menjadi dasar di dalam pesantren, dan keberagaman santri yang berasal dari berbagai daerah, menjadikan polarisasi di pesantren lebih terasa.
Kondisi tersebut bisa menjadi rentan untuk disusupi sikap dan cara pandang ekstrim dalam beragama. Karenanya, dalam pesantren harus menempatkan Pancasila sebagai pilar utama mengatasi polarisasi yang ada di pesantren.
Hal itu disampaikan anggota DPR RI Alamudin Dimyati Rois yang kerap dipanggil dengan nama Gus Alam dalam Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan MPR RI di Pondok Pesantren Al Asror, Gunungpati Kota Semarang, Senin 27 Februari 2023.
Gus Alam, mengatakan, potensi masuknya paham ekstrim di pesantren, memang perlu diwaspadai, sehingga pendidikan pesantren tetap berdasar Pancasila.
Tetap pentingnya pengawasan dan evaluasi oleh lembaga pesantren terkait untuk mengurangi potensi ke radikal.
“Pancasila menjadi lambaran utama dalam pendidikan keagamaan di pesantren,” kata politikus yang juga pernah menjadi santri pondok pesantren.
Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), itu menambahkan, dalam perkembangan terkait mekanisme pendidikan dan pengelolaan pesantren.
Saat ini secara legislasi DPR sudah menyelesaikan Undang Undang Pondok Pesantren yg di inisiasi oleh Partai Kebangkitan Bangsa. “Dalam lingkungan pesantren, yang penting setia dengan Pancasila,” tambahnya.
Anggota DPR RI dari Dapil Jateng 1 tersebut menyampaikan, tidak hanya sebatas pernyataan, serta fungsi Kemenag sebagai pembina.
Namun, pendataan dan pelayanan, akan diperjelas. Juga, menempatkan rambu-rambu yang bisa dimunculkan untuk menjaga kebersamaan dalam pesantren.
“Indonesia menjadi negara yang paling mampu menjaga kerukunan umat beragama atas dasar Pancasila. Kegiatan rutin di pesantren juga menunjukkan pengamalan dari sila pertama Pancasila,” pungkasnya. (jtn-21)