*Bersama Kapolres-Dandim Terjun ke Lokasi Bencana
KENDAL, Jatengnet.Com – Bencana angin puting beliung yang menerjang puluhan rumah warga di enam dusun di wilayah Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Rabu (16/2/2022) sore, langsung mendapatkan perhatian dari orang nomor satu di Kabupaten Kendal. Bersama Kapolres dan Dandim serta OPD terkait, Bupati Dico M Ganinduto melakukan peninjauan ke lokasi bencana tersebut, Kamis (17/2/2022). Enam dusun yang dilanda bencana angin puting beliung itu yakni, Dusun Ngabean, Kliwonan, Bulumesu, Kalikatok, Ngularan, dan Mluro.
Dalam kunjungannya bupati meninjau rumah yang rusak akibat puting beliung. Rumah milik Andik itu bagian atasnya rata karena tertimpa pohon durian. Demikian pula rumah milik Darwati yang ada di sebelahnya juga mengalami hal yang sama. Bupati Dico berharap kepada warga yang terkena musibah angin puting beliung untuk bersabar.
“Pemkab akan membantu rumah yang terkena musibah puting beliung” katanya.
Dico mengungkapkan, setelah melakukan pengecekan lokasi pihaknya akan melakukan rapat koordinasi dengan OPD terkait.Tujuannya ingin membahas masalah yang dihadapi warga Desa Ngabean.
“Pemerintah bersama TNI/polri dan masyarakat akan meringankan beban mereka yang terkena bencana” ungkapnya.
Menurut Dico, saat ini ada 26 rumah yang mengalami kerusakan, 24 diantaranya sedang dan ringan, dua lainnya mengalami rusak berat. Ia juga menghimbau pada masyarakat untuk waspada karena cuaca ekstrem yang bisa terjadi bencana setiap saat.
“Pohon pohon besar di sekeliling rumah harus di tebang untuk menghindari bencana serupa.” pintanya.
Kades Ngabean Anom Tri mengatakan kejadian bencana puting beliung di wilayahnya berlangsung sangat cepat. Mulanya terjadi hujan tidak begitu deras terus muncul angin yang sangat kencang. Akibat kejadian itu 26 rumah penduduk rusak, beberapa pohon tumbang dan kerusakan lainnya.
“Dalam peristiwa ini yang mengalami kerusakan berat di dukuh Ngabean dan Kalikatok” katanya.
Salah satu korban yang rumahnya mengalami kerusakan adalah Supartinah. Rumahnya tertimpa pohon durian dan atapnya roboh. Dia mengisahkan, saat itu hari Rabu (16/2) sekitar jam 15.30 terjadi hujan tidak begitu deras, kemudian muncul angin yang makin lama makin membesar. Melihat keadaan ini ia beserta keluarganya lari keluar rumah.
“Setelah kembali lagi ke rumah sudah dalam keadaan rusak berat’ kata Supartinah. (Teguh-21).
Editor: jan-17