KENDAL – Desa Damarsari, Kecamatan Cepiring sebagian besar masyarakatnya memiliki keahlian membuat tusuk satai. Kegiatan mereka berpusat di RW 3 dan kini mulai merabah di RW2.
Kades Damarsari Nurhadi, mengatakan, bila di wilayahnya banyak masyarakat yang membuat tusuk satai. Kegiatan itu dilakukan sejak puluhan tahun yang lalu. ‘’Hasil kerajinan mereka juga dipasarkan sampai ke luar kota,’’ kata dia ditemui di kantornya, Senin (31/5).
Ditambahkan Nurhadi, kegiatan yang mereka lakukan memang usaha sampingan. Namun demikian bisa menambah ekonomi keluarga. Jumlah perajin ada sekitar 80 orang. Sebagian besar pengerjaannya dengan cara tradisional, tapi juga ada yang menggunakan mesin.
Menurut Nurhadi, ke depan yang akan dilakukannya adalah bagaimana bisa meningkatkan produksi mereka. Dengan memberi bantuan mesin atau pengering. Karena kedua alat tersebut sangat diperlukan bagi perajin.
Di Damarsari sudah ada BUMDes. Namun, kegiatannya belum maksimal karena masih pendemi. Adanya BUMDes bisa mendukung kegiatan pembuatan tusuk satai. ‘’Mudah mudahan pandemi berakhir dan usaha UMKM di Damarsari lebih berkembang lagi,’’ pungkasnya. (guh-21)