KENDAL, jatengnet.com – UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kendal pada tahun anggaran 2022 membuka 13 kelas pelatihan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kendal.
Sebanyak tujuh kelas bersumber anggaran APBN yakni lima kelas menjahit, satu kelas las, dan satu kelas seluler. Sementara dari APBD Kendal enam kelas yang terdiri atas dua kelas menjahit, satu kelas las, satu kelas servis sepeda motor, satu kelas elektronik, dan satu kelas tata rias.
Kepala UPTD BLK Kendal Hendro Setiyo Utomo, mengatakan, kesadaran warga Kendal untuk memiliki kecapakan di bidang tertentu cukup tinggi. Hal itu dibuktikan dengan minat warga yang mendaftar mengikuti pelatihan ke BLK Kendal.
‘’Seleksi peserta pelatihan tahap pertama diikuti 349 peserta. Padahal kuota yang disiapkan hanya 48 orang. Itu pun masing-masing kelas sebanyak 16 orang,’’ kata dia di sela-sela tahapan seleksi Rabu (26/1)
Hendro menerangkan, tahap pertama dibuka tiga kelas yakni dua kelas menjahit dan satu kelas las. Seleksi meliputi tes tertulis dan wawancara. Tes tertulis menggunakan google form yang bisa diakses menggunakan ponsel android. ‘’Sudah dua tahun tes tertulis memakai google form. Kali ini kami fasilitasi wifi,’’ terangnya.
Tahun 2022, lanjutnya, BLK Kendal banyak membuka pelatihan menjahit garmen. Hal itu karena permintaan tenaga kerja menjahit dari perusahaan garmen di Kawasan Industri Kendal yang membutuhkan karyawan. ‘’Kami telah koordinasi. Perusahaan PT Eclat di KIK setiap bulan membutuhkan 100 pegawai, karena mereka sedang pengembangan,’’ lanjut Hendro.
Salah seorang peserta seleksi, Ardiansyah mengaku, mengikuti seleksi pelatihan las, karena ingin segera mendapatkan pekerjaan. Ia yang baru lulus SMA berharap bisa masuk pelatihan las. ‘’Ikut pelatihan las untuk mendapatkan sertifikat supaya bisa cepat dapat pekerjaan,’’ pungkasnya. (jan-21)