*Warung Makan Tetap Bangkit di Tengah Pandemi
*Tak Mau Kalah, Mbak Is: Ini Sambal Diulek Sendiri
KENDAL – Paska Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) kendal, dilakukan Bupati dan Wakil Bupati Kendal terpilih dengan banyak kegiatan bersepeda atau goes bersama partai pendukungnya dan tim relawan pemenangan Dico-Basuki (Dibas) serta beberapa pejabat dari berbagai instansi. Tidak hanya untuk kesehatan tubuh, mengayuh sepeda blusukan ke pelosok-pelosok dilakukannya untuk mengetahui kondisi langsung masyarakat dan mendengarkan keluh kesahnya serta untuk mengembangkan sektor wisata dengan potensi alamnya nan inah yang dimiliki daerahnya masing-masing. Terkadang, kedua bakal pemimpin Kendal ini juga menyempatkan diri untuk menikmati kuliner di sela-sela blusukannya tersebut.
Menikmati lezatnya hidangan kuliner itu seperti dilakukan oleh Wakil Bupati terpilih Windu Suko Basuki saat goes blusukan bersama tim relawan pemenanganya ke wilayah yang ada di Kecamatan Pegandon. Yakni dengan menyempatkan mampir ke Warung Tengah Sawah (WTS) yang ada di Desa Karangmulyo, Kecamatan Pegandon.
Berbagai menu makanan yang ditawarkan di warung yang berada tak jauh dari perlintasan kereta api itu, mampu menggugah selera makan bakal orang nomor dua di Kabupaten kendal bersama rombongan. Kendati banyak makanan lezat, namun politikus Partai Demokrat ini lebih memilih hidangan lontong campur yang dikabarkan segi rasanya yang tak kalah lezat dengan menu hidangan lainnya di warung tengah sawah yang dikelola oleh warga Karangmulyo bernama Istikomah tersebut.
“Menunya banyak, ada bebek goreng, ayam goreng, soto ayam, lontong campur, dan lainnya. Saya suka makan lontong campur, dan ingin nyoba rasanya seperti apa racikan
hidangan lontong campur di warung ini yang katanya enak. Memang betul, stelah saya coba, rasanya mantap, mak nyus, dan sambalnya nendang,” puji, Windu Suko Basuki atau pria yang akrab disapa dengan sebutan pak Bas, tersebut.
Basuki mengungkapkan, dengan tetap memberikan kualitas kelezatan rasa pada hidangan menu makanan yang disajikan, meski di tengah pandemi Covid-19, masih banyak usaha warung makan yang tetap eksis, dan bahkan menjadi referensi bagi masyarakat untuk dapat menikmati kuliner dengan sajian menu yang mempunyai cita rasa tinggi. Seperti warung tengah sawah dengan tempat yang sederhana ini mampu menyajikan hidangan yang lezat dan tak kalah dengan rumah makan-rumah makan besar yang sudah punya nama.
“Salah satu cara memperahankan pelanggannya, yaitu dengan memperhatikan kualitas rasa hidangan yang disajikan. Hidangan lontong campur saja rasanya sudah mak nyus, apalagi dengan menu hidangan yang lainnya, seperti bebk goreng, ayam goreng dan menu hidangan lainnya. Kekuatan kelezatanya rasanya lontong campur ini pada sambal racikannya. Soal pedas tidaknya tingga minta saja. Tergantung selera yang mau menyantapnya,” ungkapnya.
Sementara itu pemilik Warung Tengah Sawah (WTS) Istikomah mengaku sangat tersanjung dan senang bukan kepalang warungnya kedatangan wakil bupati terpilih, Windu Suko Basuki. Dirinya tak menyangka nahwa warungnya yang sederhana berada di area persawahan kedatangan orang nomor dua tersebut. Baginya, kedatangan politisi Partai Demokrat tersebut dapat memberikan semangat untuk terus bangkit dalam menjalani usaha di tengah pandemi Covid-19 ini. Saat di warung tersebut Windu Suko Basuki mencoba menikmati menu hidangan lontong campur.
“Banyak menu sebenarnya, tapi pak Basuki ngersake (ingin menikmati) lontong campur. Kata pak Bas, informasi yang diterimanya, hidangan lontong campur di WTS ini enak. Jadi penasaran, beliau ingin mencobanya seperti apa rasanya. Setelah dicoba, sambil memberikan tanda jempol, pak Bas bilang, lontong campur mak nyus, sambalnya nendang,” katanya.
Istikomah mengungkapkan, selain lontong campur, warungnya juga menyajikan berbagai menu hidangan lainnya yang tak kalah lezat razatnya, seperti lele goreng, ayam goreng, bebek goreng, lontong pecel, dan tahu hot serta menu hidangan lainya. Harga yang dipatot pada setiap menu hidangannya pun tidak memberatkan kantong pembeli.
“Di warung ini juga ada pecak terong. Pembelipun bisa reques mau menu hidangan apa. Harganya terjangkau, satu porsi pecak terong atau pecel terong hanya Rp 10 ribu. Untuk bebek goreng plus nasi cukup Rp 30 ribu, ayam goreng plus nasi Rp 25 ribu, soto Rp 7.000. Sedangkan lontong campur Rp 7.000, begitu juga dengan lontong pecel Rp 7.000 per porsinya,” ungkapnya yang sudah menggeluti usaha warung makan sejak lima tahun silam tersebut. Pemilik warung tersebut berharap banyak kepada kepemimpinan Dico-Basuki nantinya dapat amanah dan mengayomi masyarakat Kendal. (jan-17)