KENDAL – Pandemi virus korona yang terjadi sejak Maret 2020 berdampak terhadap pembangunan infrastruktur di Kabupaten Kendal. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kendal pada 2021 hanya bisa mempertahankan kondisi jalan melalui pemeliharaan. Anggarannya pun juga rendah yakni Rp 5 miliar.
Kepala DPUPR Kendal Sugiono mengatakan, anggaran Rp 5 miliar itu digunakan untuk pengadaan aspal Rp 2 miliar, material Rp 2 miliar dan sisanya Rp 1 miliar untuk tenaga. ‘’Anggaran tersebut digunakan untuk pemeliharaan jalan sepanjang 770 kilometer dengan 252 ruas jalan,’’ katanya, kemarin.
Tahun ini untuk bidang Bina Marga perbaikan jalan di daerah Nolokerto-Protomulyo dan Jambearum Wonosari yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus Rp 8 miliar. Sementara dari APBD Kendal senilai Rp 3 miliar untuk perbaikan jembatan Pegandon-Magangan dan jembatan Magelung-Sumur. Selain itu juga perbaikan Jalan Kendal-Bandengan dan gorong-gorong Mojoagung-Bendosari.
‘’Kami juga menerima bantuan dari provinsi (banprov) Rp 8 miliar, tapi hingga kemarin belum dilakukan lelang. Kami menunggu keputusan provinsi, apakah nantinya kena recofusing apa tidak. Itu untuk peningkatan jalan Magangan-Kongangan dengan cor beton,’’ tambahnya.
Sementara untuk pekerjaan bidang Sumber Daya Air (SDA) anggaran berasal dari APBD dan DAK. APBD digunakan untuk normalisai restorasi sungai sebanyak dua pekerjaan, pemeliharaan saluran pembuangan air hujan di Desa Sarirejo, Kecamatan Kaliwungu. Perbaikan avur Kramat di Desa Kutoharjo Kaliwungu. ‘’Anggaran dari DAK rencana untuk perbaikan jaringan irigasi di Desa Blimbing, Kecamatan Boja,’’ tutur dia. (jan-21)