KENDAL, jatengnet.com – Pawai budaya yang dilakukan warga ikut memeriahkan tradisi sedekah laut dan bumi yang digelar masyarakat Kelurahan Bandengan, Kecamatan Kendal Kota, Minggu (23/10).
Dalam pawai tersebut, masing-masing RT menampilkan sajian budaya yang menarik, seperti barongan dan drumband. Karnaval diikuti semua kalangan, mulai anak-anak, remaja, dan orang dewasa.
Peserta ada yang mengenakan pakaian berbahan sampah daur ulang dengan harapan agar masyarakat mau memilih sampah. Ada pula yang menggambarkan kelangkaan Solar yang sangat dibutuhkan nelayan.
Pawai itu mengawal sesaji untuk sedekah laut dan sesaji untuk sedekah bumi. Sesaji diarak menuju Makam Mbah Rancang dan Mbah Jenggot, dua sesepuh yang konon sebagai pembuka kampung Bandengan.
Bupati Kendal Dico Ganinduto hadir dalam pembukaan acara tersebut bersama kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, camat, dan lurah setempat.
Dico, mengatakan, tradisi itu sangat baik, karena untuk menyampaikan rasa syukur dan berdoa kepada Allah SWT. “Harapannya ke depan, kesejahteraan masyarakat bisa lebih baik,” katanya.
Lurah Bandengan, Sutarjo, menjelaskan, tradisi sedekah laut dan sedekah bumi merupakan tradisi turun-temurun. Hal itu sebagai ungkapan rasa syukur atas rezeki yang cukup melimpah, sehingga masyarakat selalu aman dan sejahtera.
“Gebyar budaya digelar sejak 12 hingga 24 Oktober yang diramaikan pasar malam. Kegiatannya meliputi pengajian, wayang kulit, barongan, dangdut, campursari, serta karnaval larung sesaji,” jelas dia. (jtn-21)