KENDAL, jatengnet.com: Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kabupaten Kendal yang terdiri atas Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM, Satpol PP, kepolisian, kejaksaan serta Bagian Perekonomian menggelar sidak ke toko modern dan pasar tradisional di Kabupaten Kendal, Selasa (22/2).
Mereka tidak mendapati adanya penimbunan minyak goreng. Petugas justru menemukan minyak goreng yang dijual paketan dengan sabun mandi. ‘’Temuan tersebut akan kami laporkan ke Dinas Perdagangan Jawa Tengah,’’ kata Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kendal Ferinando Rad Bonay.
Dia menjelaskan, sidak dilakukan karena adanya keluhan masyarakat yang menduga terjadi penimbunan minyak goreng. Namun, setelah sidak ke sejumlah toko modern, tidak ditemukan penimbunan.
Penyaluran dari distributor setiap dua hari sekali dan dengan pembatasan jumlah barang. ‘’Kami cek minyak goreng ada, tapi penjualan tidak semua dipajang, karena mengantisipasi terjadi aksi rebutan beli minyak goreng,’’ katanya.
Sementara di pasar tradisional, selain stok terbatas, minyak goreng yang dijual masih dengan harga di atas harga eceran tertinggi (HET). Harganya bervariasi tergantung merek yakni kisaran Rp 17 ribu – Rp 20 ribu per liter.
Hal ini karena sudah hampir satu bulan, tidak ada sales yang memasok minyak goreng. ‘’Minyak gorengnya langka. Tidak ada sales yang datang. Ini saya beli melalui online,’’ kata Muzaroah salah seorang penjual di Pasar Kendal. (jan-21)