Bupati Kendal Sebut Ada Pembangunan Dusun Tak Sesuai Visi Misi

Berita Pemerintahan
0 0
Read Time:1 Minute, 41 Second

KENDAL, jatengnet.com – Bupati Kendal Dico Ganinduto menyebut pembangunan salah satu dusun yang bersumber dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) berbasis dusun pada 2021 tidak sesuai dengan visi misi pemerintah kabupaten.

Namun, Dico enggan menyebutkan dusun tersebut. Ia hanya berdalih BKK di dusun yang ia maksud, digunakan untuk mempercantik tata ruang. Dengan begitu tidak terdapat dampak signifikan untuk peningkatan perekonomian masyarakat.

‘’Apa yang dilakukan satu dusun ini bisa menjadi masukan desa lain agar tidak melakukan hal serupa ke depan,’’ kata dia ketika meninjau hasil pembangunan BKK Dusun di Desa Payung, Kecamatan Weleri, Kendal, Selasa (1/3).

Dikatakan, pembangunan suatu wilayah supaya memiliki skala prioritas. Bila tidak terdapat efek besar terhadap perekonomian, tidak perlu dibangun. Apalagi sekadar kerapihan wilayah. Hal itu yang tidak ia inginkan. Pembanungan harus sesuai kebutuhan masyarakat dan bisa menyelesaikan persoalan.

‘’Terdapat tiga indikator pembangunan yang bisa dilakukan melalui dana BKK berbasis dusun yaitu pemberdayaan masyarakat, pemulihan ekonomi, dan sesuai visi-misi pemkab. Pemkab Kendal tahun ini bakal menggelontorkan dana BKK hingga Rp 60 miliar untuk 600 dusun,’’ ucapnya.

Dikatakan, tahun 2020 19 dusun dari 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Kendal telah melaksanakan pembangunan dari program BKK berbasis dusun pada 2021. Setiap dusun mendapatkan Rp 100 juta – Rp 300 juta sebagai percontohan program pemerataan pembangunan daerah.

‘’Saya tidak ingin terjadi penyalahgunaan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Perlunya pengawasan dari semua pihak, termasuk tokoh masyarakat agar pembangunan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan masyarakat,’’ pungkasnya.

Kades Payung Kecamatan Weleri, Son Hanarno mengatakan, rumah produksi UMKM yang selesai dibangun bakal dilengkapi sarana dan prasarana melalui dana dari Bumdes setempat. Bumdes yang mengelola rumah produksi sebagai wadah UMKM dalam berkarya dan memasarkan produk. ‘’Rumah produksi UMKM ini dibangun dari dana BKK Rp 100 juta,’’ jelasnya.

Kepala Desa Karangsuno Sokimin mengungkapkan, BKK ia gunakan untuk pembangunan irigasi sepanjang 115 meter. Irigasi itu akan bermanfaat untuk kebutuhan air bagi petani. ‘’Kami rencanakan dua titik pembangunan saluran irigasi. Satu titik sudah dibangun pada 2021 dan satu titik lainnya direncanakan pada 2022. Harapanya hasil pertanian bisa semakin meningkat,’’ pungkas dia. (jan-21)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *