KENDAL, jatengnet.com – Dampak terjadinya banjir di wilayah Kabupaten Kendal menimbulkan kerugian yang cukup besar. Banjir tidak hanya menggenangi pemukiman penduduk, tetapi juga menerjang area tambak ikan.
Salah seorang pemilik tambak di Kelurahan Karangsari Kendal, Sumono, mengatakan, tambak ikan bandeng yang dipelihara sekitar empat hektar, semuanya terendam banjir.
Ikan bandeng yang sudah berumur dua bulan pun hilang, dengan kerugian jutaan rupiah. “Kena banjir semua sampai di atas jalan, ikannya hilang semua,” katanya kemarin.
Ia berharap ada bantuan dari pemerintah, seperti bantuan benih ikan, supaya bisa segera bekerja lagi mengelola tambaknya. “Kalau ada bantuan ya syukurlah, biar bisa kerja lagi,” katanya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kendal, Hudi Sambodo, mengatakan, banjir menimpa tambak ikan yang berada di tujuh kecamatan, yakni Kaliwungu, Brangsong, Kendal, Cepiring, Patebon, Kangkung, dan Rowosari.
Perhitungannya ada sekitar 1.845 hektar tambak ikan yang terkena banjir, dengan kerugian mencapai Rp 8,4 miliar. Tambak yang terkena banjir itu meliputi tambak ikan bandeng, udang, nila, maupun budidaya ikan lele, juga ada yang terdampak.
“Yang paling besar terkena banjir adalah tambak ikan bandeng, dengan umur bervariasi, ada yang baru ditebar benih, umur tiga bulan, bahkan ada yang sudah siap panen,” jelasnya.
Hudi menyampaikan, pihaknya sudah melaporkan data tersebut ke Pemkab Kendal dan Gubernur Jawa Tengah. Data tersebut akan dijadikan sebagai acuan terkait bantuan bagi petani tambak yang terdampak banjir.
Bantuan bisa berupa benih ikan, yang saat ini masih dalam proses. “Insya Allah, nanti ada bantuan dari provinsi, karena kami diminta untuk mendata terkait dengan banjir yang melanda tambak di Kendal kepada Gubernur,” jelasnya. (jtn-21)