KENDAL –Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal, Sigit Sulistyo, mengatakan puncak hujan di Kabupaten Kendal diperkirakan terjadi Januari-Februari 2021. Sementara awal musim hujan, diperkirakan Oktober-November 2020. ‘’Hal itu berdasarkan perkiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jateng,’’ kata Sigit, Selasa (27/10).
Diterangkan, potensi bencana di Kabupaten Kendal terdiri atas banjir bandang, tanah longsor, dan angin puting beliung. Tanah longsor kerap terjadi di wilayah Kendal atas seperti Kecamatan Pageruyung, Sukorejo, Patean, Plantungan, Boja, Limbangan, dan Singorojo.
Puting beliung meliputi Weleri, Ringinarum, Gemuh, Boja, dan Rowosari, sedangkan banjir bandang antara lain Kendal, Kaliwungu, Kaliwungu Selatan, Patebon, Brangsong, dan lain sebagainya. ‘’Kami sudah mengirimkan surat edaran ke camat untuk mengantisipasi bencana alam,’’ tambah dia ketika ditemui di kantornya, Selasa (27/10).
BPBD Kendal sudah melakukan berbagai persiapan, seperti membentuk satgas penanggulangan bencana, organisasi relawan, organisasi perangkat daerah dan relawan, hingga pembentukan desa tangguh bencana di lima lokasi yakni Kebondalem, Tlogopayung, Cening, Lanji, dan Ngesrepbalong.
‘’Kami siapkan peralatan seperti gergaji beton, besi, dan kayu, perahu karet, termasuk logistik bagi korban bencana alam. Bencana tidak bisa diprediksi, tapi warga bisa mengantisipasi dan melakukan penanganan setelah kejadian,’’ terang dia. (jan-21)