*Ditemukan Warga Bersimbah Darah di Kamar Mandi
KENDAL – Ibu dan anak, Muhayanah (65) dan Karyati (44) warga Desa Bangunsari, Kecamatan Pageruyung, menjadi korban pembunuhan di rumahnya, Minggu (9/5/2021) malam. Keduanya ditemukan warga dengan kondisi mengenaskan bersimpah darah di lantai kamar mandi dengan luka sayatan di leher. Pembunuhan sadis itu diduga dilakukan lantaran dendam dengan korban. Polisi yang datang melakukan olah TKP dan membawa jenazah korban ke RSUD dr Suwondo untuk keperluan otopsi.
Peristiwa pembunuhan ibu dan anak itu sontak mengegerkan warga. Pasalnya kedua korban yang dikenal baik dan ramah serta suka berbaur dengan masyarakat itu meninggal dengan kondisi mengenaskan penuh luka bersimbah darah di kamar mandi dalam rumahnya. Kedua korban ditemukan oleh warga yang curiga rumahnya sepi dari aktivitas. Sedangkan anak korban dari Karyati almarhumah, yang terlihat pulang ke rumahnya, Senin (10/5/2021) pagi, mengetahui ibu dan neneknya meninggal itu tampak syok dan histeris tak kuasa menahan tagis sehingga harus ditenangkan oleh kerabatnya. Anak korban kebingungan mendapati rumahnya terdapat garis polisi. Hal itu karena saat peristiwa itu
terjadi anak korban yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas itu sedang tak ada di rumahnya.
“Sopo sing mateni (siapa yang membunuh,red) ibu dan nenek, sopo (siapa,red)?”
kata Jovan, anak korban almarhumah Karyati yang tengah dalam pelukan erat kerabatnya.
Kasus tersebut dalam penanganan kepolisian Polres Kendal. Ketua RW Muhadi mengatakan, warga tidak tahu persis kejadianya. Hanya warga curiga rumah korban sepi dan pintu terkunci. Dirinya mengetahui ada warganya yang meninggal dengan luka parah dari laporan warga. Awalnya warga kesulitan untuk masuk ke dalam rumah korban karena terkunci.
“Tak bisa masuk, pintu rumah didobrak warga dan melihat banyak ceceran darah. Lantas curiga, saat melihat ke belakang rumah kedua korban berada di kamar mandi bersimbah darah dengan luka bacokan senjata tajam,” katanya.
Muhadi mengungkapkan, warga kemudian melaporkannya ke polisi dan pihak berwajib yang datang ke lokasi memasang garis polisi untuk penyelidikan lebih lanjut. Dalam rumah tersebut tinggal tiga orang yakni dua korban dan anaknya Jovan. Saat kejadian Jovan tidak berada dirumah sedangkan suami Karyati bekerja di luar kota.
“Empat orang anak Muhayanah. Yang tinggal di Bangunsari hanya Karyati dan Jovan anaknya. Sementara suami Karyati bekerja di Solo,” ter
angnya.
Saudara ipe korban Karyati, Yuni mengatakan, sebelum peristiwa pembunuhan itu terjadi, pukul 16.00, kakaknya, karyati masih sempat melakukan komunikasi dan bahkan sebelum petang kakanya tersebut informasinya sempat keluar desa mengambil barang.
“Via Whatapp, korban kirim pesan kepada suami saya, supaya dipesankan mobil untuk pergi ke Solo, tempat suaminya bekerja. Entah psan itu yang ngirim korban sendiri atau pelaku dengan menggunakan hp korban,” katanya.
Kasus pembunuhan yang menewaskan ibu dan anak itu
masih dilakukan pendalaman oleh oolisi. Sebanyak enam saksi sudah menjalani pemeriksaan petugas Reskrim Polres Kendal guna mengungkap kasus tersebut.
Kasat Reskrim Porles Kendal AKP Tri Agung Suryomicho membenarkan kasus pembunuhan dengan korban ibu dan anak. Menurutnya, korban tewas dengan luka sayatan senjata tajam dan ditemukan dikamar mandi.
“Laporan dari warga Minggu 09 Mei 2021 malam ada korban pembunuhan didalam rumah. Kedua korban, ibu dan anak ini ditemukan dengan luka sabetan senjata tajam,” katanya.
Polisi hingga kini masih melakukan penyelidikan. Dugaan sementara motif dari pembunuhan ini berlatar belakang dendam, karena tidak ada barang berharga milik korban yang hilang.
“Kemungkinan ada dendam dari pelaku kepada korban, namun dugaan ini masih kita selidiki lagi dengan memeriksa sejumlah saksi, untuk mengetahui pelaku pembunuhan. Kalau perkiraannya pelaku lebih dari satu orang,: unkapnya.
Rencananya dua jenasah pembunuhan akan menjalan otopsi dari pihak Dokkes Polda Jawa Tengah. Kasus pembunuhan ibu dan anak ini menggegerakan warga karena keduanya tidak pernah ada masalah apapun. Bahkan sejumlah warga menilai kedua korban kerap komunikasi dengan tetangga, saat kejadian warga curiga rumah korban sepi tidak ada aktivitas. Karena curiga warga kemudian mendobrak pintu dan melihat banyak ceceran darah di lantai. (jan17)