KENDAL, jatengnet.com – Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi berdampak terhadap kenaikan biaya transportasi. Termasuk para kusir andong yang saban hari mangkal di Pasar Kendal. Mereka terpaksa ikut menaikkan tarif penumpang sekitar Rp 2.000 per orang.
Namun apa daya, sebagian penumpang pada umumnya merupakan pelanggan tetap, sehingga mereka menolak membayar lebih dari tarif sebelumnya. Kusir dokar pun hanya bisa pasrah. Penghasilan mereka juga tergantung kebaikan penumpang yang mau memberikan tambahan.
Salah seorang kusir, Suwandi, mengatakan ia sudah menaikkan tarif penumpang dari sebelumnya Rp 10 ribu menjadi Rp 12 ribu. “Pasar Kendal ke Magangan biasanya Rp 10 ribu. Saya naikkan Rp 12 ribu, mereka keberatan,” katanya, Senin (12/9).
Ia menjelaskan, hingga kemarin di Pasar Kendal terdapat sekitar 18 dokar yang setiap hari beroperasi. Semuanya jurusan Pasar Kendal ke Ngampel hingga Pasar Magangan. “Namun bisa juga disewa untuk jurusan manapun, seperti ke Kaliwungu atau tujuan lain,” tambahnya.
Joni kusir dokar lainnya, menyatakan, para penumpang pada umumnya bakul pasar yang sudah langganan, sehingga tidak mau menambah tarifnya. Padahal harga bekatul yang biasa untuk makanan kuda, sudah naik dari Rp 4 ribu per kilogram menjadi Rp 5 ribu per kilogram.
“Memang penumpang rata-rata bakul di pasar dan sudah langganan. Mereka berangkat dari rumah usai salat subuh dan pulang siang setelah berjualan. Semoga ada solusi untuk kami. Misalnya harga BBM diturunkan,” pungkasnya. (jtn-21)