KENDAL, jatengnet.com – Sebanyak 50 sekolah penggerak yang terdiri atas TK, SD, dan SMP di Kabupaten Kendal menggunakan kurikulum prototipe. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal Wahyu Yusuf Akhmadi mengatakan, kurikulum prototipe ini hanya sekolah yang ditunjuk sebagai sekolah penggerak.
‘’Terdapat 50 sekolah penggerak di Kendal mulai dari TK-SMP. Semua siswa kelas satu sudah menggunakan kurikulum prototipe,’’ katanya di sela-sela acara In House Training yang digelar di SMP 4 Cepiring, kemarin.
Wahyu menerangkan, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi pada 200 memberikan tiga pilihan kurikulum yang bisa diterapkan satuan pendidikan dalam pembelajaran, yaitu kurikulum 2013, kurikulum darurat, dan kurikulum prototipe.
‘’Kurikulum darurat penyederhanaan dari kurikulum 2013 yang diterapkan saat pandemi Covid-19. Sementara kurikulum prototipe berbasis kompetensi untuk mendukung pemulihan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran berbasis proyek,’’ jelasnya dalam kegiatan bertema Penerapan Kurikulum Prototipe dalam Pembelajaran Paradigma Baru dan Penyusunan Modul Ajar di Sekolah Penggerak.
Ditambahkan, di dalam kurikulum prototipe, sekolah diberi keleluasaan untuk memberikan proyek pembelajaran yang relevan dan dekat dengan lingkungan sekolah. Pembelajaran berbasis proyek dianggap penting seperti bagaimana sikap toleransi, kerja sama, saling menjaga, dan lainya. ‘’Salah satu karakteristik kurikulum prototipe yakni pengembangan karakter sesuai dengan Pancasila,’’ tambahnya.
Kepala SMP 4 Cepiring Sutrisno mengatakan, kurikulum prototipe sudah diterapkan di sekolah yang ia pimpin. Namun, khusus kelas VII, sedang siswa kelas VIII dan IX menggunakan kurikulum 2013. Sekolah melaksanakan in house training dengan harapan untuk guru kelas VIII dan IX sudah ada persiapan. ‘’Harapannya pada Tahun Ajaran 2022/2023 semua guru sudah siap. Sebab SMP 4 Cepiring merupakan sekolah penggerak,’’ pungkasnya. (jan-21)