KENDAL – Anggota Komisi V DPR RI dari PDI Perjuangan wilayah daerah pilihan 1 Jawa Tengah (Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, Kota Semarang, dan Kota Salatiga), Mochamad Herviano Widyatama, menggelar sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Lumintu Kendal, Minggu (29/11).
Acara yang dilakukan secara online itu, dihadiri sekitar 150 tokoh masyarakat. Dalam sambutannya, Mas Vino, begitu sapaan akrab Mochamad Herviano Widyatama, berpesan kepada tokoh masyarakat, dalam hal ini kepala desa dan camat.
Mereka supaya mengajak warganya untuk mentaati 3 M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Hal itu perlu dilakukan, untuk memutus rantai penyebaran covid 19. ‘’Disamping itu kita semua juga harus mempererat seduluran saklawase dan sakmodare,’’ kata Vino.
Vino menegaskan, 4 Pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI, serta Bhinneka Tunggal Ika hendaknya terus diamalkan dalam menata setiap aspek kehidupan.
Pada kesempatan itu, Vino, juga mengucapkan selamat hari guru nasional, dan terimakasih kepada guru terutama di Kendal.“Ini wujud gotong royong untuk membagikan ilmunya khususnya di Kabupaten Kendal,” ujarnya.
Sebagai legislator, tambah Vino, di masa pandemi covid 19 seperti ini, dirinya terus mengawal pemulihan perekonomian, kesehatan dan kesejahteraan untuk masyarakat. Ia yakin, dengan gotong royong menerapkan 3M, bisa melewati pandemi covid 19. ‘’Kita berbeda-beda tetapi satu jua, kita boleh mempunyai semangat memajukan daerah dan memajukan potensi daerah, tetapi harus dalam semangat memajukan Indonesia,’’ katanya.
Ketua PCNU Kabupaten Kendal, KH Daniel Royan, yang hadir pada acara sosialisasi 4 pilar Kebangsaan, mengatakan Indonesia mempunyai 4 Pilar , yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI, serta Bhinneka Tunggal Ika.
Secara substansi 4 pilar itu, sangat sejalan dan tidak bertentangan dengan agama. NKRI harga mati yang dipopulerkan mbah Muslim dari Klaten, tidak harus dihapalkan tetapi dijiwai supaya terjaga eksistensinya di tingkat pusat sampai desa. ‘’Mari kita bersama menjaga bangsa Indonesia pada umumnya dan Kendal pada khususnya dari perpecahan,’’ pinta Daniel. (mam-21)