*Saat Kunjungan DER dan Ahli Pengolah Air Laut
KENDAL – Dewan Ekonomi Rakyat (DER), bersama seorang ahli pengolah air laut dari Belgia berada di Kendal, belum lama ini. Kedatanganya untuk mengkaji dan merekomendasikan langkah pengembangan dalam rangka perencanaan pembangunan di Kendal, yang nantinya dapat menarik minat investor untuk menanamkan modalnya.
“Kami akan dorong peningkatan investasi untuk menumbuhkan industri di Kendal. Oleh karena itu, pemerintah daerah bertekad menciptakan iklim usaha yang kondusif dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang bisa mengakselerasi sektor strategis tersebut,” kata Eden, perwakilan Dewan Ekonomi Rakyat (DER), saat melihat potensi lahan tambak di wilayah Kelurahan Karangsari, Desa Jungsemi dan Desa Pidodo, kemarin.
Tampak pejabat Pemkab, diantaranya Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kendal Tjipto Wahjono, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Kendal Tavip Purnomo dan Wakil Bupati Kendal terpilih, Windu Suko Basuki serta pejabat lainnya.
Lanjut Eden, banyak potensi yangbelum tersentuh di Kendal. Selain potensi pengelolaan budidaya udang vaname juga pengelolaan sampah terpadu. Ia mengaku sebelumnya sudah menggarap wilayah di Nusa Tenggara Timur.
“Pengelolaan udang vaname dan pengelolaan sampah terpadu ini kami masukan dalam perencanaan pembangunan Kabupaten Kendal,” tukasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Kendal terpilih Windu Suko Basuki mengatakan, kunjungan DER dan ahli pengolah air laut ini dalam rangka meninjau lokasi yang representatif dan tepat yang akan digarap oleh investor. Ini merupakan bentuk keseriusan Bupati dan Wakil Bupati Kendal terpilih, yang sudah bergerak dan bekerja untuk Kendal kendali belum dilantik.
“InsyaAllah akan ada investor tiga negara, yakni Perancis, Israel dan Belgia yang akan menanamkan modal di Kendal. Totalnya sebesar Rp 94 triliun, untuk beberapa proyek strategis dalam rangka pengembangan kawasan ekonomi Khusus (KEK),” katanya.
Basuki menyatakan, salah satu yang akan dibidik yakni pengelolaan udang vaname, dengan penggarapan lahan seluas 1.000 hektar lebih. Mengingat dalam jangka pendek investor akan membidik pengembangan tambak udang vaname.
“Komoditas yang satu ini punya potensi memenuhi kebutuhan pasar domestik, dan ekspor,” tandasnya. (jan-17)